BANYAK-BANYAKAN HARTA
2 Rabi’uts Tsani 1428 H
20 April 2007
H. M Rahmatullah, Lc.
Beradu saling banyak-banyakan harta adalah salah satu sikap yang sangat berbahaya, bagaikan kanker yang akan terus menerus menggerogoti pelakunya. Suka berlomba-lomba dalam banyak harta ini pun merupakan salah satu dari penyakit hati, yang ujungnya akan melahirkan sikap dengki, sombong dan congkak. Beradu saling banyak-banyakan harta ini pun adalah jalan yang sangat mulus bagi setan untuk menjatuhkan manusia kepada kehinaan dan menjauh dari Allah. Mendorong manusia untuk terus menerus memiliki harta yang banyak adalah cara yang sangat efektif bagi setan agar manusia melakukan hal-hal yang dilarang Allah SWT. Dalam al-Quran Allah mengatakan bahwa melalui anak dan harta adalah cara yang paling ampuh bagi setan untuk menipu manusia,
(62). Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil".
(63). Tuhan berfirman: "Pergilah, Barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, Maka Sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup.
(64). Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka[861]. (QS. Al-Isra’ [17]:62-54)
[861] Maksud ayat ini ialah Allah memberi kesempatan kepada iblis untuk menyesatkan manusia dengan segala kemampuan yang ada padanya. tetapi segala tipu daya syaitan itu tidak akan mampu menghadapi orang-orang yang benar-benar beriman.
Kenapa penyakit ini muncul ?
Penyebab terlahirnya sikap ingin memperbanyak harta dan saling berlomba-lomba dalam meraihnya adalah kebodohan, tidak mengenal hakikat kehidupan dan keberadaan di dunia sehingga karena kebodohan itu seseorang sangat luar biasa mencintai dunia. Menganggap hidup di dunia adalah akhir dari perjalanan hidup manusia, tidak ada lagi kehidupan sesudah kehidupan di dunia. Jika sudah seperti ini, maka pastilah dunia dan harta menjadi tujuan hidup, dan selama manusia lain tidak mengetahui cara yang ditempuhnya dalam mengumpulkan harta, maka dia akan tenang-tenang saja.
Apa penawarnya?
Agar terbebas dari penyakit ini maka obatnya adalah harus mengetahui dan sadar bahwa hidup di dunia in hanya sementara, paling lama 100 tahun dan itu sangat jarang sekali. Rasulullah pernah berkata, “Di dunia ini hanyalah seperti seorang pengembara yang sedang berteduh di bawah sebatang pohon, kemudian dia akan berlalu meninggalkan pohon itu”. Kemudian harus sadar bahwa jika seseorang telah meninggalkan dunia, harta yang dimilikinya tidak akan bisa dibawa kea lam selanjutnya dan tidak akan dapat digunakan untuk membeli atau diganti dengan barang lain guna mendapatkan fasilitas mewah seperti fasilitas yang dimilikinya di dunia. Karena alam dunia berbeda dengan alam sesudah kehidupan dunia. Untuk mmudahkan pengertian tentang hal ini, lihat peristiwa banjir yang baru lalu, mobil mewah seperti tidak ada harganya, terbenam air Lumpur. Rumah mewah pun harus ditinggalkan dan menginap di tempat penampungan dengan fasilitas seadanya, tidak ada kasur empuk, tidak ada ruang yang sejuk dan nyaman. Contoh lain, lihat para koruptor yang dihukum masuk penjara sekian tahun, seperti apapun megah dan besarnya rumah yang dimilikinya dari hasil korupsi itu, tidak dapat dinikmatinya, melainkan dia harus menetap di ruangan yang sempit, bukan hanya itu nama baik dan kehormatan pun tercemar. Demikian juga pedagang narkoba, para pelacur yang harus terasing dari manusia karena penyakit kotor yang dimilikinya, berapa pun uang dan harta yang telah dikumpulkannya hasil dari pekerjaan itu ternyata tak bisa memberikan kesembuhan dan memperbaiki nama baiknya.
Penutup
Memang benar harta sangat dibutuhkan di dunia ini, dan Islam memerintahkan kita untuk berusaha dan mencari rezeki guna memenuhi kebutuhan hidup, tapi jangan sampai menjadikan hidup sepenuhnya untuk mencari harta. Firman Allah SWT,
.JPG)
[1598] Maksudnya: Bermegah-megahan dalam soal banyak harta, anak, pengikut, kemuliaan, dan seumpamanya telah melalaikan kamu dari ketaatan.
[1599] 'ainul yaqin artinya melihat dengan mata kepala sendiri sehingga menimbulkan keyakinan yang kuat.
Waladzikrullahi akbar
20 April 2007
H. M Rahmatullah, Lc.
Beradu saling banyak-banyakan harta adalah salah satu sikap yang sangat berbahaya, bagaikan kanker yang akan terus menerus menggerogoti pelakunya. Suka berlomba-lomba dalam banyak harta ini pun merupakan salah satu dari penyakit hati, yang ujungnya akan melahirkan sikap dengki, sombong dan congkak. Beradu saling banyak-banyakan harta ini pun adalah jalan yang sangat mulus bagi setan untuk menjatuhkan manusia kepada kehinaan dan menjauh dari Allah. Mendorong manusia untuk terus menerus memiliki harta yang banyak adalah cara yang sangat efektif bagi setan agar manusia melakukan hal-hal yang dilarang Allah SWT. Dalam al-Quran Allah mengatakan bahwa melalui anak dan harta adalah cara yang paling ampuh bagi setan untuk menipu manusia,
(62). Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil".
(63). Tuhan berfirman: "Pergilah, Barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, Maka Sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup.
(64). Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka[861]. (QS. Al-Isra’ [17]:62-54)
[861] Maksud ayat ini ialah Allah memberi kesempatan kepada iblis untuk menyesatkan manusia dengan segala kemampuan yang ada padanya. tetapi segala tipu daya syaitan itu tidak akan mampu menghadapi orang-orang yang benar-benar beriman.
Kenapa penyakit ini muncul ?
Penyebab terlahirnya sikap ingin memperbanyak harta dan saling berlomba-lomba dalam meraihnya adalah kebodohan, tidak mengenal hakikat kehidupan dan keberadaan di dunia sehingga karena kebodohan itu seseorang sangat luar biasa mencintai dunia. Menganggap hidup di dunia adalah akhir dari perjalanan hidup manusia, tidak ada lagi kehidupan sesudah kehidupan di dunia. Jika sudah seperti ini, maka pastilah dunia dan harta menjadi tujuan hidup, dan selama manusia lain tidak mengetahui cara yang ditempuhnya dalam mengumpulkan harta, maka dia akan tenang-tenang saja.
Apa penawarnya?
Agar terbebas dari penyakit ini maka obatnya adalah harus mengetahui dan sadar bahwa hidup di dunia in hanya sementara, paling lama 100 tahun dan itu sangat jarang sekali. Rasulullah pernah berkata, “Di dunia ini hanyalah seperti seorang pengembara yang sedang berteduh di bawah sebatang pohon, kemudian dia akan berlalu meninggalkan pohon itu”. Kemudian harus sadar bahwa jika seseorang telah meninggalkan dunia, harta yang dimilikinya tidak akan bisa dibawa kea lam selanjutnya dan tidak akan dapat digunakan untuk membeli atau diganti dengan barang lain guna mendapatkan fasilitas mewah seperti fasilitas yang dimilikinya di dunia. Karena alam dunia berbeda dengan alam sesudah kehidupan dunia. Untuk mmudahkan pengertian tentang hal ini, lihat peristiwa banjir yang baru lalu, mobil mewah seperti tidak ada harganya, terbenam air Lumpur. Rumah mewah pun harus ditinggalkan dan menginap di tempat penampungan dengan fasilitas seadanya, tidak ada kasur empuk, tidak ada ruang yang sejuk dan nyaman. Contoh lain, lihat para koruptor yang dihukum masuk penjara sekian tahun, seperti apapun megah dan besarnya rumah yang dimilikinya dari hasil korupsi itu, tidak dapat dinikmatinya, melainkan dia harus menetap di ruangan yang sempit, bukan hanya itu nama baik dan kehormatan pun tercemar. Demikian juga pedagang narkoba, para pelacur yang harus terasing dari manusia karena penyakit kotor yang dimilikinya, berapa pun uang dan harta yang telah dikumpulkannya hasil dari pekerjaan itu ternyata tak bisa memberikan kesembuhan dan memperbaiki nama baiknya.
Penutup
Memang benar harta sangat dibutuhkan di dunia ini, dan Islam memerintahkan kita untuk berusaha dan mencari rezeki guna memenuhi kebutuhan hidup, tapi jangan sampai menjadikan hidup sepenuhnya untuk mencari harta. Firman Allah SWT,
- Bermegah-megahan telah melalaikan kamu[1598],
- Sampai kamu masuk ke dalam kubur.
- Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
- Dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
- Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
- Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,
- Dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin[1599].
- Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (QS. At-Takaatsur [102]:1-8)
[1598] Maksudnya: Bermegah-megahan dalam soal banyak harta, anak, pengikut, kemuliaan, dan seumpamanya telah melalaikan kamu dari ketaatan.
[1599] 'ainul yaqin artinya melihat dengan mata kepala sendiri sehingga menimbulkan keyakinan yang kuat.
Waladzikrullahi akbar
No comments:
Post a Comment