Thursday, November 8, 2007


MARHABAN YA RAMADHAN

25 Sya’ban 1428H

07 September 2007

Dr. Firdaus, MA.

Beberapa hari lagi umat islam memasuki Ramadhan, bulan suci dan mulia. Ungkapan yang sering digunakan untuk menyambut kedatangan tamu ini adalah “Marhaban ya Ramadhan” (Selamat dating Ramadhan). Kata marhaban diambil dari kata rahb yang berarti lapang atau luas, sehingga kata tersebut maknanya menggambarkan bahwa tamu disambut dan diterima dengan lapang dada, penuh kegembiraan serta dipersiapkan baginya ruang yang luas untuk melakukan apa saja yang diinginkannya.

Kata marhaban seakar pula dengan rahbat yang berarti ruang luas untuk memperbaiki kendaraan atau kebutuhan pengendara guna melanjutkan perjalanan kaki. Jadi, “Marhaban ya Ramadhan” berarti “Selamat dating Ramadhan”, kita menyambut kedatangan bulan tersebut dengan lapang dada, penuh kegembiraan, tidak menggerutu dan menganggap kehadirannya mengganggu ketenangan atau kenyamanan hidup kita.

Kita gembira menyambut Ramadhan karena bulan ini merupakan tempat untuk menyehatkan fisik dan jiwa kita. Ramadhan merupakan bulan yang istimewa karena kita mempunyai kesempatan melakukan sejumlah ibadah yang tidak terdapat pada bulan lain, yaitu puasa, shalat tarawih dan zakat fitrah. Ramadhan adalah bulan yang mulia dan suci karena kita mempunyai peluang untuk bertemu dengan malam lailatul qadr, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Kemudian Ramadhan bertambah dengan kemurahan Allah membalas setiap kebaikan yang dilakukan muslim selama bulan ini dengan pahala berlipat ganda.

Persiapan menyamput Ramadhan

Mengingat pentingnya Ramadhan bagi umat Islam, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan untuk menyambut kedatangannya.

Pertama, meningkatkaniman dan amal. Peningkatan iman merupakan persiapan utama yang patut dilakukan muslim menyambut kedatangan Ramadhan. Ini bukan karena semata karena puasa Ramadhan diwajibkan kepada orang yang beriman seperti yang dijelaskan dalam surat al-Baqarah: 183, tetapi peningkatan iman diperlukan sebagai bekal bagi setiap muslim untuk mampu menjalankan ibadah puasa dan mengisi hari-hari selama Ramadhan dengan berbagai ibadah dan amal sholeh secara maksimal. Dengan iman pula, muslim mampu meninggalkan semua larangan Allah dalam kehidupannya.

Peningkatan iman perlu diiringi dengan peningkatan kuantitas dan kualitas amal sholeh menjelang Ramadhan dating. Ini dilakukan sebagai upaya menciptakan prakondisi sebelum Ramadhan tiba. Diantar aamal sholeh yang perlu banyak dilakukan adalah puas sunnat. Dalam hadits yang disampaikan Aisyah ra. Dijelaskan bahwa puasa sunnat yang palig banyak dilakukan Rasulullah Saw, pada bulan-bulan biasa adalah bulan sya’ban(HR. Bukhari)

Kedua, menambah ilmu yang terkait dengan puasa Ramadhan. Ini dilandaskan pada cara berpikir yang terdapat pada firman Allah SWT,


“Sesungguhnya orang yang mampu takut (semakin dekat) kepada Allah para ulama (orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan mendalam)”. (QS. Faathir [35]:28).


Dengan menggunakan pola iltibas (menggunakan ungkapan) pada ayat ini, dapat dipahami bahwa orang yang mampu melakukan dan mempersembahkan puasa dengan baik dan benar kepada Allah adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang puasa itu. Dengan demikian, penambahan pengetahuan yang terkait dengan upaya menyempurnakan ibadah puasa sangat penting dilakukan menjelang Ramadhan tiba. Diantaranya, pengetahuan tentang makna puasa Ramadhan, rukun dan syarat puasa, yang membatalkan dan merusak puasa, hikmah puasa, puasa bagi musafir dan orang sakit, amalan afdhal selama Ramadhan, menghidupkan malam-malam Ramadhan, I’tikaf dan zakat fithrah.

Ketiga, mensucikan diri lahir batin. Mensucikan diri secara lahir biasanya dilakukan dengan mandi. Melakukan mandi, terutama sehari menjelang Ramadhan oleh sebagian muslim di tanah air memang tidak ada satu dalil pun yang memerintahkan, tetapi kalau dilakukan hal tersebut tidak bertentangan dengan Islam.ini termasuk ‘urf (adat kebiasaan) yang boleh dilakukan umat Islam, selama pelaksanaannya tidak dikaitkan dengan hal-hal yang bertentangan dengan Islam.

Selain itu, yang penting dilakukan ketika akan memasuki bulan Ramadhan adalah mensucikan batin dari segala noda dan dosa. Apabila dosa itu terkait dengan Allah, secara bertaubat dan memperbanyak istigfar kepada-Nya. Apabila dosa itu terkait dengan sesame manusia, langkah yang paling tepat dengan segera meminta maaf kepada yang bersangkutan. Dan yang terbaik tetntu memberi maaf terhadap orang yang berbuat salah kepada kita meskipun yang bersangkutan tidak pernah meminta maaf. Sikap ini diinginkan Allah melalui firman-Nya:


“Berikanlah maaf kepada orang yang berbuat kesalahan kepadamu” (QS. 3:134, 5:13, 2:109).

Dengan melakukan beberapa persiapan seperti di atas, setiap muslim insya Allah akan memiliki bekal memadai untuk mengoptimalkan kemuliaan dan keutamaan Ramadhan.

Waladzikrullahi akbar

No comments: